Adolf Gaston Eugen Fick merupakan orang yang pertama kali menemukan Soflens atau lensa kontak, dia adalah seorang dokter mata yang berasal dari Jerman. Adolf Gaston Eugen Fick merupakan keponakan dari ahli fisiologi asal Jerman yaitu Adolf Eugen Fick, dan anak dari profesor anatomi asal Jerman Franz Ludwig Fick.
Biografi
Adolf Fick lahir pada 22 Februari 1852, di Marburg, Jerman. Ia dibesarkan dalam keluarga pamannya setelah kematian dini dari ayahnya yaitu profesor anatomi Ludwig Fick. Ia belajar di fakultas kedokteran yang ada di Würzburg, Zürich, Marburg dan Freiburg.
Pada tahun 1888, dokter mata asal Jerman yang bernama Adolf Gaston Eugen Fick ini berhasil membuat dan menggunakan soflens atau lensa kontak untuk pertama kalinya.
Ketika Adolf Fick bekerja di Zürich, ia menggambarkan fabrikasi kerang kontak afocal scleral, eksperimen awalnya pada kelinci. kemudian, Adolf Fick mencobanya pada dirinya sendiri, dan terakhir pada sekelompok kecil sukarelawan yang mau mencoba menggunakan softlens yang dia ciptakan.
Softlens ini, pertama kalinya terbuat dari kaca yang ditiup, dengan ukuran diameter 18-21mm. Hal itu dianggap sebagai keberhasilan dalam menciptakan model softlens untuk pertama kalinya. Penemuan dan idenya semakin berkembang dan maju secara independen oleh beberapa inovator pada tahun-tahun berikutnya.
Tahun 1889, August Muller kembali menyempurnakan softlens atau lensa kontak tersebut dengan beberapa perbaikan untuk pandangan dari jarak dekat.
Soflens atau kontak lensa dengan bahan material plastik sendiri baru dibuat pada tahun 1948 oleh Kevin Tuohy dari California, Amerika Serikat. Sedangkan, kontak lensa yang lebih lembut dan bisa membiarkan oksigen masuk ke dalam kornea, ditemukan pada tahun 1970-an.
Selama Perang Dunia I, Fick menuju rumah sakit lapangan yang ada di Perancis, Rusia dan Turki. Pada saat yang sama, dia terus bekerja pada anatomi ophthalmologic dan optik. Adolf Gaston Eugen Fick meninggal pada 11 Februari 1937, di Herrsching, Jerman.
Sejarah Penemuan Softlens atau Lensa Kontak
Berawal dari kacamata, ide dasar tentang pembuatan Softlens ini sendiri sebenarnya telah dikenal sejak tahun 1508, berdasarkan catatan dan sketsa gambar yang sebelumnya sudah dibuat oleh Leonardo Da Vinci. Di dalam buku catatannya tersebut, ditemukan banyak sekali tentang berbagai sketsa kacamata yang bisa langsung dikenakan pada bola mata kita. Kemudian, ide dasar ini terus menerus dikembangkan dan di teliti lagi. Namun pada versi yang lain, telah diklaim bahwa Rene Descartes yang menemukan softlens untuk pertama kalinya.
Rene Descartes sudah membuat Hydriascope pada tahun 1636. Hydriascope adalah kaca berisi air yang ditempatkan pada kornea mata yang bisa digunakan untuk membantu penglihatan mata. Hydriascope inilah yang diklaim sebagai ide pertama yang menjadi prinsip dalam pembuatan kacamata dan softlens.
Seiring berkembangnya zaman dan perkembangan di bidang teknologi, cikal bakal Softlens akhirnya bisa ditemukan. Softlens atau Lensa Kontak pertama kali sukses dan berhasil dibuat oleh Adolf Gaston Eugen Fick pada tahun 1888. Softlens ini pertama kali terbuat dari bahan Glass-Blown. Adolf menciptakan lensa kontak atau soflens tersebut dengan melakukan berbagai riset dan uji coba untuk bisa menghasilkan yang terbaik, mulai dari bahan, warna, ukuran diameter, sampai dengan ketebalannya. Setelah semua riset tersebut dilakukan, barulah Adolf mulai berpendapat bahwa Softlens ciptaannya tersebut bisa digunakan sebagai alat bantu penglihatan.
Untuk membuktikan bahwa Softlens atau lensa kontak yang dia ciptakan benar-benar sudah layak untuk dipakai. Adolf Fick melakukan beberapa uji coba yang pertama kali dilakukan pada seekor kelinci. Kemudian, Adolf melakukan uji coba pada dirinya sendiri, hingga akhirnya uji coba tersebut dilanjutkan kepada beberapa orang sukarelawan yang mau menggunakan softlens buatannya tersebut.
Namun, sukarelawan tersebut berpendapat bahwa Softlens atau lensa kontak yang berhasil di ciptakan Adolf ini masih kurang nyaman untuk digunakan. karena, menurut mereka Softlens atau lensa kontak ciptaan Adolf Fick ini masih terbilang sangat besar dan berat saat dipakai. Ketebalan Softlens atau lensa kontak ini pada saat pertama kali di ciptakan dengan ukuran 1.8 - 2.1 cm.
Adolf Fick kemudian mempublikasikan hasil temuan dan penelitiannya tersebut pada bulan Maret tahun 1888. Meskipun softlens ciptaannya ini belum sempurna, tapi ide Adolf tersebut merupakan sebuah terobosan baru pada masa itu yang dapat membuat trigger inovasi riset alat bantu mata yang praktis dan lebih maju lagi. Nyatanya, lebih dari 10.000 pasang softlens berhasil terjual di Amerika pada tahun 1935-1939.
Perkembangan Softlens atau lensa Kontak
Pada pertengahan tahun 1949, teknologi Softlens mendapatkan titik terang dengan adanya penemuan material sintetik yang baru, yaitu Polymethylmethylpropenoate (PMMA). Bahan ini bisa membuat softlens agar lebih bersahabat lagi dengan mata manusia, karena penemuan bahan softlens yang terbaru ini dinilai jauh lebih ringan. Penemuan ini membuat penjualan lensa kontak atau soflens pada tahun itu meningkat drastis dengan penjualan yang bisa mencapai 200 ribu pasang softlens.
Barulah pada tahun 1960-an diluncurkan produk Softlens berbahan Hydrogel untuk pertama kalinya. Bahan Softlens dari Hydrogel ini, ditemukan oleh dua orang ahli kimia dari Republik Ceko yang bernama Otto Wichterle dan Drahoslav Lim. Kemudian, Otto dan Drahoslav ini berhasil mempublikasikan hasil riset mereka yaitu "Hydrophilic gels for biological use" di jurnal Nature pada tahun sebelumnya. Pada masa inilah terobosan terpenting dalam sejarah pembuatan Softlens untuk pertama kalinya terukir.
Dengan ditemukannya Hydrogel sebagai bahan dasar pembuat Softlens, membuat produk softlens pada saat itu jauh lebih meroket lagi. Pemakaian softlens dirasa sudah sangat aman dan nyaman untuk dipakai. Opini tersebut mungkin memang benar, karena bahan soflens yang terbuat dari material Hydrogel ini lebih lembut saat di pakai dan sudah memungkinkan untuk pergantian oksigen di mata saat Softlens digunakan.
Sebagai buktinya, pada tahun 1971, Hydrogel dijadikan sebagai bahan dasar dalam pembuat softlens untuk pertama kalinya yang disetujui oleh Food & Drug Administration (FDA). Sampai saat ini, bahan tersebut terus dikembangan sebagai bahan dasar untuk pembuatan softlens.
Softlens atau Lensa Kontak
Softlens atau lensa kontak (kadang hanya disebut sebagai "kontak") adalah lensa korektif, kosmetik, atau terapi yang biasanya ditempatkan di daerah kornea mata.
Soflens atau lensa kontak ini, mempunyai kegunaan yang sama dengan kacamata konvensional atau kacamata biasa, tetapi jauh lebih ringan dan bentuknya ini tidak terlihat saat dipakai. Banyaknya softlens atau lensa kontak yang sering diberikan warna biru ini, tujuannya adalah untuk membuat softlens terlihat dan lebih mudah saat dibersihkan, disimpan atau saat dipakai. Lensa kontak kadang-kadang secara sengaja dibuat dengan menggunakan warna lain, tujuannya untuk mengubah penampilan mata para pemakainya.
Diperkirakan, lebih dari 125 juta orang di dunia, yang sudah menggunakan soflens atau lensa kontak (2% dari jumlah manusia) termasuk lebih dari 28-38 juta orang di Amerika Serikat dan 13 juta pengguna di Jepang.
Post a Comment